Lifestyles
“Arbor Day” merupakan perayaan tahunan yang dirayakan oleh penduduknya dengan cara menanam pohon, sehingga sekaligus dapat mengingatkan orang akan pentingnya perlindungan terhadap lingkungan. Dari kebakaran Australia tahun lalu hingga fenomena jenis baru, semuanya membuktikan bahwa alam sedang memberikan peringatan, dan sekali lagi membuat orang merasa sangat tersadar bahwa melindungi lingkungan tidak bisa lagi menunggu bumi mengeluarkan peringatan kepada manusia.
Faktanya, banyak merek kebutuhan sehari-hari, yang kebanyakan orang gunakan dapat memiliki dampak kerusakan terhadap lingkungan, ini dikarenakan jumlah sisa-sisa produk habis pakai yang dibuang menjadi limbah, tentunya limbah dalam jumlah besar ini sangat menjadi ancaman terhadap pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, masyarakat harus melakukan tindakan pencegahan dengan memilih produk-produk ramah lingkungan, yang dimana tidak akan berdampak pada kerusakan lingkungan. Berikut adalah beberapa contoh merek ramah lingkungan, semoga ini akan menjadi inisiatif inspiratif yang dapat membawa masyarakat ke gaya hidup baru!
1. Tomioka
"Tomioka " adalah toko yang sudah lama berdiri di Hokkaido, Jepang. Memiliki sejarah selama 70 tahun dan merupakan laundry paling terpercaya di hati masyarakat sekitar.
Sejak toko diambil alih oleh generasi ketiga keluarga, toko tersebut dimulai dari LOGO, dan secara bertahap membangun toko binatu yang mengutamakan perlindungan dan memperhatikan dampak lingkungan kehidupan sehari-hari.
Dengan konsep "Harapan menjadi laundry yang baik terhadap lingkungan bumi", "Tomioka" tidak pernah menggunakan minyak yang berbahaya bagi lingkungan untuk dry cleaning di pabrik, dan semua detergennya menggunakan bahan alami, sehingga pakaian setelah dicuci secara ajaib menjadi lebih putih, dimana juga akan memberikan bau segar dan wangi pada pakaian.
2. BAGGU
Ini adalah tas modis dan ramah lingkungan yang dirancang oleh BAGGU, dan merek ramah lingkungan ini berasal dari New York, AS. BAGGU berasal dari pelafalan "tas" dalam bahasa Jepang, yang memberikan perasaan menyenangkan dan segar.
Merek tersebut didirikan oleh Emily Sugihara, yang pada saat itu tidak dapat menemukan tas yang kuat, ramah lingkungan, dan estetis untuk ibunya, dimana dia sangat menyukai produk ramah lingkungan, sehingga diapun akhirnya memutuskan untuk mendesainnya sendiri sebagai hadiah untuk ibunya.
Dalam hal pemilihan bahan, BAGGU memilih bahan nilon khusus yang dapat diurai, didaur ulang, dan dibuat ulang berkali-kali. Jika tas sedang tidak digunakan, tas ini dapat dilipat menjadi seukuran telapak tangan tanpa membutuhkan banyak tempat untuk penyimpanannya.
3. PUEBCO
Merek grosir dari Jepang ini didirikan pada tahun 2007. Konsep "hal-hal indah tidak bisa mati begitu saja", menekankan perlindungan lingkungan dan daur ulang barang-barang lama, sehingga setiap produk menyimpan cerita-cerita yang dalam.
PUEBCO secara tekun telah meluncurkan rangkaian tas penyimpanan untuk berbagai barang. Dari kotak tisu hingga tas penyimpanan persegi panjang/silinder, dan tas makan siang, ukuran yang berbeda dapat dengan mudah memenuhi kebutuhan penyimpanan yang berbeda.
Tidak mudah kotor, dan terdapat pegangan di kedua sisi agar mudah dipindahkan. Itu dapat ditempatkan di setiap sudut rumah sesuka hati, dan hal yang paling penting adalah ini merupakan produk ramah lingkungan yang praktis.
4. FORGO
FORGO adalah merek peduli lingkungan yang diluncurkan oleh studio desain terkenal asal Swedia, Form Us With Love, yang menggunakan slogan "Choose Less" . Merek FORGO juga mencoba mencari solusi untuk perbaikan industri produk perawatan yang pada umumnya akan berdampak terhadap pencemaran lingkungan.
Berbeda dengan hand sanitizer pada umumnya, hand sanitizer FORGO hadir dalam bentuk bubuk dengan berat hanya di atas 10 gram. Saat menggunakannya, Anda hanya perlu menambahkan 250 ml air panas, kocok rata, dan gunakan.
Penemuan sederhana ini tidak hanya dapat mengurangi biaya proses pembuatan pembersih tangan tradisional tetapi juga mengurangi biaya transportasi dan secara otomatis akan mengurangi dampak emisi karbon terhadap lingkungan.