Lifestyles
Macaron, makanan penutup ala Paris yang sangat disukai, dan telah mencuri hati jutaan orang.
Terdiri dari kulit almond dengan sedikit rasa manis dan renyah, dimana bagian dalamnya lembut.
Isian macaron lezat dan kaya dengan berbagai rasa, setiap gigitan dari makanan penutup yang lembut ini menawarkan citra rasa yang menggembirakan dan memuaskan. Bagi Anda yang ingin membuat macaron tentunya akan paham bahwa membuat macaron mungkin akan sedikit rumit dan tidaklah mudah, untuk membuat macaron tentunya dibutuhkan kesabaran dan latihan teknik yang tepat. Jadi, mari kita bahas beberapa tantangan umum yang mungkin akan timbul saat proses pembuatan macaron, sebagai berikut.
1. Macaron Tidak Rata
Macaron yang tidak rata dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti,
(1) Angle semprotan yang tidak benar saat memasukkan macaron ke dalam loyang yang telah dipanaskan.
(2) Fluktuasi suhu oven, dimana pemanasan oven selama minimal 30 menit dalam mode udara panas direkomendasikan.
(3) Campuran adonan yang tidak rata, yang mengakibatkan bentuk macaron yang tidak konsisten.
(4) Adonan tidak rata pada loyang atau kertas baking.
2. Warna Macaron Tidak Rata
Warna macaron yang tidak rata bisa disebabkan oleh beberapa faktor meliputi,
(1) Pemanasan yang tidak memadai; oven harus dipanaskan selama minimal 30 menit.
(2) Menghalangi tabung pemanggang dengan nampan pemanggang selama beberapa menit pertama pemanggangan untuk memastikan warna yang merata.
(3) Memanggang macaron terlalu lama; waktu pemanggangan yang direkomendasikan adalah sekitar 15 menit pada suhu oven antara 155-165 derajat Celsius.
(4) Menggunakan oven kecil dengan kapasitas kurang dari 30 liter, yang dapat mempengaruhi konsistensi warna.
Sponsored Links
3. Macaron Kosong di Tengah
Macaron yang kosong di tengah dapat disebabkan oleh:
(1) Suhu atau waktu memanggang yang tidak memadai. Macaron sebaiknya dipanggang selama 15 menit pada suhu oven 155-165 derajat Celsius.
(2) Putih telur yang dikocok terlalu kaku atau adonan yang terlalu banyak diaduk.
(3) Lubang besar di tengah-tengah macaron akibat pengadukan dan tekanan yang tidak benar.
4. Adonan Terlalu Cair
Adonan yang terlalu cair dapat disebabkan oleh:
(1) Putih telur yang dikocok tidak cukup. Putih telur seharusnya tidak menetes ketika pengocok dibalik. Pastikan pengocok bebas dari lemak dan putih telur tidak ada kuning telurnya.
(2) Pengadukan yang berlebihan atau terlalu kuat.
(3) Waktu pengeringan yang terlalu lama, yang seharusnya hanya sekitar setengah jam pengeringan cukup untuk menghindari penurunan volume.
5. Tekanan Pada Bagian Bawah
Masalah tekanan pada bagian bawah termasuk:
(1) Macaron mungkin belum matang sempurna, atau loyang yang digunakan terlalu tebal.
(2) Tekanan akan menimbulkan retakan, akan tetapi retakan sedikit pada bagian bawah normal dan ini bisa membantu mencegah adanya lobang kosong.
Penyimpanan Macaron:
Setelah macaron selesai dibuat dan dingin, lalu Anda dapat mengisi dengan isian yang diinginkan. Simpan di dalam lemari es hingga satu minggu, atau beku hingga satu bulan. Biarkan macaron yang direfrigerasi berada di suhu ruangan selama beberapa jam sebelum dikonsumsi agar rasa dan teksturnya dapat lebih optimal.