Lifestyles
Kopi cappuccino berasal dari Italia dan dikembangkan oleh seorang penduduk lokal bernama Luigi Bezzera. Luigi Bezzera juga diakui sebagai penemu mesin kopi bertekanan uap pada awal abad ke-20.
Namun, minuman cappuccino pertama kali populer di Wina pada abad ke-19, di mana ia mewakili minuman mewah dan kaya.
Cappuccino disiapkan dengan mencampurkan kopi dengan susu atau krim, sehingga menghasilkan warna kecoklatan secara keseluruhan. Sebuah cappuccino klasik terdiri dari espresso, susu yang diuap dan susu yang diembunkan dalam proporsi yang sama, ditambah taburan bubuk kayu manis. Minuman klasik dan unik ini mengombinasikan kelezatan dan kaya dari susu untuk menyeimbangkan pahitnya kopi.
Membuat cappuccino membutuhkan skill dan perhatian yang cermat pada resep. Pertama, pemilihan biji kopi berkualitas tinggi sangat penting, biasanya memilih biji kopi yang dibakar untuk memastikan rasa dan aroma yang kaya pada hasil hidangan akhir.
Selanjutnya, mesin espresso digunakan untuk mengekstrak espresso, yang menjadi dasar cappuccino. Proses pembuatan espresso membutuhkan perhatian pada halusnya biji kopi, serta kontrol yang tepat pada suhu dan tekanan air untuk mencapai konsentrasi dan rasa yang diinginkan. Sebuah cappuccino klasik terdiri dari tiga bahan utama: espresso, susu uap, dan susu berbusa.
Pertama, espresso dituangkan ke dalam cangkir kecil. Setelah itu, susu dipanaskan pada suhu yang ideal menggunakan steamer, menciptakan susu yang tebal dan lembut. Susu yang dipanaskan dengan uap menghasilkan gelembung kecil dan tekstur yang lembut. Akhirnya, susu uap dan susu berbusa dituangkan di atas espresso, sering kali memungkinkan penciptaan pola artistik pada permukaan sesuai dengan preferensi pribadi. Keindahan seni ini merupakan karakteristik yang menonjol pada cappuccino.
Cappuccino memiliki daya tarik yang tak terbantahkan dan khas. Aroma yang menggoda merangsang indera, dan seduhan pertama menampilkan kelezatan dan kelancaran busa susu yang berlimpah. Dengan seduhan kedua, pahit dan kaya dari biji kopi menjadi lebih menonjol. Minuman ajaib ini menyajikan berbagai rasa unik dalam satu cangkir.
Selama membuat cappuccino, berbagai elemen tambahan bisa ditambahkan untuk meningkatkan tekstur dan lapisan rasa.
Berikut beberapa variasinya:
1. Mengatur Rasio Susu:
Beberapa orang lebih suka rasa yang lebih ringan dan lembut, dapat dicapai dengan meningkatkan proporsi susu. Sebaliknya, bagi mereka yang menginginkan rasa kopi yang lebih menonjol, maka disarankan untuk mengurangi rasio susu pada kopi Anda.
2. Menggabungkan Sirup Beraroma:
Tergantung pada preferensi pribadi masing-masing, sirup beraroma seperti vanila, karamel, almond, atau hazelnut dapat ditambahkan untuk menambahkan kelezatan dan rasa yang berbeda.
3. Menaburkan Bubuk Cokelat atau Bubuk Kakao:
Untuk menambahkan sentuhan coklat, menaburkan bubuk cokelat atau kakao di atas busa susu dapat memperkuat kelezatan dan menambahkan rasa coklat yang nikmat.
4. Pola Seni Kreatif:
Adalah kebiasaan untuk mempercantik permukaan cappuccino dengan desain artistik. Dengan memiringkan cangkir dengan lembut dan menggunakan alat atau teknik khusus, pola yang rumit seperti hati atau bunga dapat dibuat di atas busa susu. Ekspresi seni ini meningkatkan daya tarik visual cappuccino.
Perlu diingat bahwa saran-saran ini mewakili variasi dan inovasi cappuccino yang umum dan dapat diubah sesuai dengan selera dan preferensi pribadi masing-masing. Terlepas dari penyesuaian yang dibuat, penting untuk menjaga keseimbangan antara espresso, susu uap, dan susu berbusa untuk mencapai kenikmatan rasa yang khas pada cappuccino klasik.